Skip to content

JANGAN SALAH PILIH PASANGAN!!!

Banyak orang merasa sudah milih Presiden yang terbaik untuk urus negara padahal milih pasangan hidupnya sendiri untuk ngurus rumah tangga saja masih galau. So kiut dan menggemaskan sekali kan? Paling tidak ini menurut banyaknya pertanyaan yang masuk ke #AskIrvyn seputar:

“Sebenarnya perlu menikah gak sihhh?”

“Harus punya anak gak sih?? Soalnya ortu dan mertu udah nanyain terus”

“Keinginan ortu harus diikuti semua gak sih?”

Lah terus kalau ortu nyuruh anaknya melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan merugikan orang lain apakah itu namanya anak berbakti?

“Kalau menurut Dhamma bagaimana?”

Kalau menurut Dhamma yang paling bagus ya kamu jangan lahir2 lagi lah.

Sebagai orang tua (saya berani nulis ini juga karena udah punya 3 anak) kita harus berusaha upgrade diri dari ‘orang tua’ menjadi ‘orang yang lebih bijak’. Menjadi tua itu pasti tapi menjadi bijak itu pilihan.

Seringkali sebagai orang tua, walaupun sudah tau ngurus anak itu susah setengah mati atau bahkan sudah pernah trauma dengan orangtuanya sendiri, yang gak pengertian dan selalu memaksakan kehendak, tapi sekarang masih saja nuntut anaknya sendiri untuk cepat kawin. Aneh tapi nyata. Alasannya sih karena atas dasar peduli sama si anak, padahal dirinya sendiri yang pengen main sama cucu dan gengsi kalau ditanyaain sama ibu2/Om2 arisan kalau belum punya cucu.

Menurut pepatah banyak anak banyak rejeki. Itu karena dulu ortu mengharapkan anak2nya bantu kerja di sawah. Nambah anak berarti “scale up” pemasukannya. Alasan punya anak juga supaya nanti tua gak kesepian dan ada yang rawat. Alasan lain adalah supaya anak bisa merealisasikan cita-cita si ortu yang tidak tercapai. Mungkin juga untuk meneruskan bisnisnya yang sudah dibangun dengan penuh jerih payah, air mata, keringat darah, asam garam, cuka mentega, sambel terasi atau apapun istilahnya.

Kalau zaman now, punya anak itu bahkan untuk dijadikan model/influencer/youtuber di toko onlen atau cari duit di youtube. Padahal anaknya gak ngerti apa2. Kadang sampe itu anak disiksa dan ditendang karena aktingnya gak sesuai pengharapan si ortu (seperti video yang sedang banyak beredar saat ini). Ujung2nya punya anak demi kepentingan diri sendiri, Gengsi dan Duit.

Nah, kalau alasan kalian mau kawin dan punya anak adalah seperti yang diatas tadi….tolong berjuanglah untuk jadi jomblo saja dulu dan berlatih supaya jangan lahir lagi. Hidup udah banyak masalah dan jangan ditambah2in lagi. Penduduk dunia juga udah padat banget dan macet dimana2.

Sebagai anak memang kita tidak bisa memilih ortu. Lucu memang. Tapi ada juga loh ortu/mertu yang anaknya mau kawin tapi malah si ortu/mertu yang mau milih gaun pengantinnya. Mungkin karena dulu mereka masa kawin kurang bahagia. Akan tetapi ketahuilah wahai para anak2, jodohmu dengan si ortu juga karena buah dari perbuatanmu sendiri. Jadi gak usah ngeluh atau komplain kenapa dirimu dilahirkan. Dirimu terus dilahirkan karena kebodohan batin dan hawa nafsumu sendiri. Bukan karena orang lain.

Sebagai anak, kita memang harus hormat, berbakti, merawat, menjaga dan berusaha membuat orang tua bahagia. Namun itu tidaklah sama dengan semata-mata menuruti semua keinginan orang tua. Syukur2 kalau keingingannya baik tapi kalau disuruh melakukan yang tidak benar kan amsiong. Maksud hati mau berbakti tapi malah masuk neraka.

Sebagai anak justru dikatakan telah membalas budi ortu jika ia mampu mengarahkan orang tua ke arah hidup yang lebih baik, yang penuh kebencian menjadi penuh kasih saying, yang kikir menjadi dermawan, yang gelap batinnya menjadi terang. Susah memang. Dan jangan pikir ini artinya anak sibuk ngocehin ortu. Gak akan efek juga. Bukan itu yang dimaksud. Tapi surga itu bukan di telapak kaki ibu, jempol bapak ataupun tetangga. Itu hoax. Surga itu ada di hati orang yang memupuk kebajikan. Jadi meskipun sulit ya tetap harus diperjuangkan.

Tidak perlu juga sampe BeTe terus sumpah2 gak mau kawin dan gak pernah mau punya anak lagi selamanya. Kadang udah merasakan keluarga sendiri tidak happy, ortu tidak akur, ya ngapain juga kawin dan punya anak. Ya kan? Ngerti sih. Tapi maksud saya tidak perlu lah sampe sumpah2. Karena Semua Kan Berlalu (promosi lagu baru saya)….semua akan berubah dan hanya masalah waktu. Jangan gara2 sumpah begitu nanti giliran pengen kawin jadi gak bisa lagi ketemu jodoh. Atau pas mau punya anak jadi susah punya anak. Apapun yang diputuskan dengan emosi sudah pasti mengakibatkan penderitaan. Mau begitu?

Sebagai ortu kita harus berusaha menjadi ortu yang bijak demikian juga sebagai anak kita juga berjuang menjadi anak yang berbakti tapi tidak kalah bijak. Si anak nanti akan menjadi tua. Si orang tua juga akan lahir kembali menjadi anak. Semua hanya transit dan sesungguhnya tidak ada siapapun yang memiliki siapa. Semua hanya mewarisi karmanya masing-masing.

Kalau memang mau punya anak, bicarakan dulu dengan pasangan dan keluarga. Samakan dulu tujuan punya anak itu apa. Samakan dulu pengertian apa yang harus dikorbankan dan diperjuangkan. Munculkan aspirasi yang mulia dan besarkan dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan. Sehingga penambahan anggota keluarga ini akan menambah kebahagiaan dan bukan penderitaan.

Jika memang belum siap menikah, tegar dan sabarlah dalam menghadapi ocehan, sindiran, makian atau apapun itu. Yang penting jaga hati dan tidak memiliki niat buruk atau mengharapkan orang lain celaka. Berlatih untuk melihat 2 hal, kebaikan dan penderitaan yang dimiliki orang lain. Secara perlahan itu akan memunculkan cinta kasih dan pengertian. Terus berbuat kebajikan yang akan merubah kondisi hidup menjadi lebih baik. Terus melangkah maju karena semua kan berlalu.

No comments yet

Leave a comment